01
Aku acap sekali dengan baik buruknya semesta walaupun aku merasa selama ini yang aku rasai hanyalah duka.
Aku mencoba mencari bahagia di antara gagalku yang katanya tidak seberapa, aku mencoba mencari bahagia di sela-sela tangisku yang nyaris membuat mataku buta, aku mencoba mencari bahagia di tiap langkah yang telah hati-hati kuterka namun nyatanya takdir mengikat tulang belikatku dengan putus asa, mungkin semesta berkata bahwasanya tidak cukup hidup hanya untuk cinta maka ia kuatkan dan ajarkan aku konsep berduka.
Alih-alih mencoba mencari bahagia aku mencoba percaya bahwa duka yang ada hanyalah wujud yang berlalu lalang di kepala dan kelak aku akan diberi permintaan maaf dalam wujud hidup yang cukup dengan hanya aku bersama cinta yang kupunya. Dan tahun ini aku akan berkepala dua selagi mengucapkan ‘aku ingin mati’ untuk ketiga ratus kalinya, keinginan itu berlomba-lomba dengan permintaan maaf semesta dan seisi dunia saling bertaruh siapa yang akan menjadi juara.
Mungkin sepuluh tahun lagi aku akan berkepala tiga dan masih menggumamkan aku ingin mati,’ masih menunggu mitos dari kata ‘maaf,’ namun yang pasti aku masih berdoa akan kehadiranmu di sini. Sebab jika kamulah orang yang menemaniku mengawali pagi, mungkin sepuluh tahun lagi kepalaku akan riuh meminta kamu diberikan ketenangan hati hingga aku lupa untuk memikirkan mati. Dunia dari lensaku saat bersama kamu apik sekali warna dan segala cinta yang ditawarkannya, mencari bahagia masih sama susahnya namun dengan kamu aku menemukan cinta yang beragam sekali wujudnya.
Hari ini wujudnya ada di dalam guyonan yang kamu lontarkan di sela-sela makan siang, mungkin besok wujudnya ada di sela-sela lipatan pakaian yang kuhadiahkan untukmu, dan kamu tak perlu khawatir jika kita hidup untuk seribu tahun lamanya karena aku pastikan cinta yang kita miliki bersama bernapas dalam wujud yang tak ada habisnya.
Bila aku masih menginjakkan kaki di dunia seribu tahun yang akan datang dan permintaan maaf semesta yang kuharapkan itu ternyata tak pernah ada, maka tak apa, aku akan berlari ke ujung khatulistiwa untuk mencari bahagia karena dengan adanya hadirmu aku yakin aku akan baik-baik saja.